Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Mengenal 5G stand alone dan non stand alone

Jaringan 5G digolongkan menjadi dua, yaitu Non Stand Alone (NSA) dan juga Stand Alone (SA)


Jaringan 5G  Non Stand Alone (NSA) dan Stand Alone (SA)

Penjelasan 5G Non-Standalone (NSA)

5G Non-Standalone (NSA) mempunyai arti bahwa jaringan 5G akan didukung oleh infrastruktur 4G yang ada. Di sini, smartphone yang mendukung 5G akan terhubung ke frekuensi radio 5G untuk mendapatkan throughput data yang lebih cepat tetapi masih akan menggunakan jaringan core milik 4G. NSA banyak di atur di dokumen 3GPP release 15.


Pada peluncuran awal infrastruktur NSA, 5G akan fokus pada peningkatan broadband seluler (eMBB) dalam rangka menyediakan peningkatan bandwidth data dan keandalan koneksi melalui dua rentang alokasi frekuensi radio baru 5G:

  1. Rentang Frekuensi 1 (FR 1) beroperasi dari 450 MHz hingga 6 GHz. Band diberi nomor dari 1 hingga 255 dan ini biasanya disebut sebagai New Radio (NR) atau sub-6GHz. Alokasi FR 1 masih tumpang tindih dengan frekuensi 4G LTE.
  2. Rentang Frekuensi 2 (FR 2) beroperasi pada 24.250 MHz (~ 24GHz) hingga 52.600 MHz (~ 52GHz). Pita-pita diberi nomor dari 257 hingga 511 dan ini biasanya disebut sebagai gelombang milimeter (mmWave), meskipun secara tegas panjang frekuensi 'milimeter' mulai dari 30 GHz.
  3. Tidak semua rentang frekuensi 5G di atas, apalagi millimeter wave akan digunakan di semua tempat, karena zona frekuensi yang tersedia berbeda di setiap negara, sehingga akan ketemu dengan pengalokasian frekeunsi 5G yang berbeda – beda, tergantung di mana perangkat tersebut beroperasi. 


Penjelasan 5G Standalone (SA)

5G Standalone (SA) merupakan jaringan 5G akan didukung oleh infrastruktur 5G. Di sini, smartphone yang mendukung 5G akan terhubung ke frekuensi radio 5G untuk mendapatkan throughput data yang lebih cepat dan sudah terkoneksi ke jaringan core 5G. SA banyak di atur di dokumen 3GPP release 16. Keuntungan Standalone (SA) adalah penyederhanaan dan peningkatan efisiensi, yang akan menurunkan biaya, dan akan meningkatkan kinerja throughput hingga ke tepi jaringan, kemudian juga membantu pengembangan komunikasi latensi rendah (URLLC). 


3GPP telah menspesifikasikan 5 kemungkinan konfigurasi atau option untuk koneksi ke EPC atau ke 5G Core (jika dimasukan option pertama, maka kemungkinannnya menjadi 6). Option pertama adalah jaringan 4G dengan radionya 4G dan corenya juga 4G core (EPC).


Mengenal 5G stand alone dan non stand alone

Fitur yang membedakan setiap opsi adalah:

  • Penggunaan Konektivitas Ganda;
  • Teknologi Akses Radio yang bertindak sebagai master node
  • Core network yang digunakan.

Opsi yang menggunakan Konektivitas Ganda dikelompokkan bersama di bawah istilah "Non-standalone" (NSA) untuk menunjukkan bahwa teknologi akses radio 5G (NR) dan LTE digunakan secara bersamaan untuk menyediakan akses radio. Pilihan di mana hanya satu teknologi akses radio yang digunakan disebut sebagai "Standalone" (SA).


Diharapkan secara luas bahwa operator seluler pada awalnya akan menyebarkan 5G menggunakan Opsi 3 yang memungkinkan penggunaan kembali fungsionalitas core EPC yang ada. Opsi 3 telah sepenuhnya ditentukan dalam Rilis 3GPP 15.


Opsi 3 arsitektur jaringan EPC NSA mencakup Opsi 3, Opsi 3a, dan Opsi 3x.


Mengenal 5G stand alone dan non stand alone

Dalam mode jaringan Opsi 3, lalu lintas antarmuka X2 antara eNB dan gNB (radio 5G) memiliki lalu lintas data pengguna (user plane) NSA, lalu lintas ini sangat besar. Core network perlu meningkatkan bandwidth interface S1-U untuk memenuhi persyaratan transmisi LTE / NSA.

Dalam mode jaringan Opsi 3a, hanya ada lalu lintas control plane (signaling) di interface X2, sehibngga traffic X2 sangat kecil.

Dalam mode jaringan Opsi 3x, ada sedikit lalu lintas user plane (data) LTE di interface X2.

Dari perspektif dampak pada jaringan yang ada, opsi 3x relatif kecil dan telah menjadi pilihan utama untuk jaringan NSA. Dengan menggunakan 4G sebagai titik jangkar bidang control plane (signalling), dapat memenuhi kontinuitas layanan yang baik dan mendukung pembangunan jaringan yang cepat pada tahap awal penyebaran 5G.

Opsi penyebaran lainnya yang sudah ditentukan sepenuhnya oleh 3GPP adalah Opsi 2 dan Opsi 5, keduanya opsi SA yang berbeda dalam jenis teknologi akses radio yang terhubung ke jaringan inti seluler 5GC. Opsi-opsi ini selesai pada Juni 2018 

Selain itu, 3GPP telah menyelesaikan dua Opsi yang tersisa, Opsi 4 dan Opsi 7, selesai pada Maret 2019.

Dukungan untuk opsi 2 diberikan dengan dukungan awal industri untuk konektivitas SA ke Core 5G.


Perbedaan 5G Non-Standalone (NSA) dan 5G Standalone (SA)

Perbedaan utama antara NSA (Non-Standalone) dan SA (Standalone) adalah bahwa NSA singnalling 5G nya masih dikendalikan oleh core 4G, sementara SA adalah bahwa radio 5G terhubung langsung ke jaringan core 5G, dan signallingnya dikendalikan olh 5G core.


Keuntungannya NSA adalah kecepatan konstruksinya sangat cepat, langsung menyambungkan radio 4G untuk menginstal radio 5G, sementara SA perlu membangun kembali radio 5G dan jaringan core 5G, barulah layanan jaringan 5G bisa berfungsi. NSA lebih murah dibanding SA karena karena semua radio maupun core 5G perlu dibangun baru, biaya implementasinya cukup tinggi.


Dari level pengguna, kita tidak perlu khawatir tentang masalah perbedaan ini sama sekali. Saat ini, tidak akan ada banyak perbedaan antara keduanya dalam hal kecepatan dan latensi. NSA mungkin masih akan menjadi solusi utama untuk 5G dengan waktu yang lama, operator – operator 5G, baru berencana pindah ke SA setelah 2 sampai 3 tahun implementasi. Dan migrasi dari 5G NSA ke SA oleh operator harusnya dapat berlangsung smooth dan tidak terasa oleh pengguna.


Ujung – ujungnya memang nanti semua jaringan 5G akan bermuara di SA. Namun pengembangan keseluruhan 5G ke SA perlu menunggu sampai sebagian besar pengguna menggunakan 5G dan pasar lebih matang. Operator juga perlu waktu untuk mendapatkan investasi mereka kembali, dan kemudian membangun infrastruktur jaringan 5G SA. Diperlukan setidaknya lima atau enam tahun untuk menyelesaikannya secara penuh menuju 5G SA. Meskipun SA adalah metode jaringan yang lebih matang di masa depan, skema NSA akan terus digunakan setiap saat. 


GSMA melakukan beberapa wawancara awal dengan 20 Operator (dan kelompok Operator) yang berencana untuk meluncurkan 5G dalam 2 tahun ke depan untuk memahami mana dari 5 Pilihan yang mereka pertimbangkan untuk rencana penempatan mereka. Hasil survei awal ini dengan jelas menunjukkan bahwa Operator memiliki persyaratan yang kuat untuk dukungan opsi 4, 5 dan 7. Selain itu Operator juga meminta bahwa pengenalan opsi 2 tidak ditunda.


5G Standalone (SA) yang identic dengan 5G Core menawarkan manfaat layanan substansial melalui dukungan asli kemampuan utama seperti:

  • Network Slicing
  • Mobile Edge Computing (MEC)
  • Ultra-Reliable Low Latency Communications (uRLLC)


Semua ini disematkan oleh kerangka kerja keamanan baru dan model QoS end-to-end baru yang memungkinkan pengelolaan ujung-ke-ujung yang lebih terperinci dan kontrol arus lalu lintas dan aplikasi.


5GC juga telah dirancang berdasarkan Arsitektur Berbasis Layanan yang sepenuhnya modular yang menyediakan kerangka kerja yang dioptimalkan untuk cloud untuk penciptaan layanan yang fleksibel, otomatisasi, dan skalabilitas.


Qualcomm Snapdragon 855 dan Snapdragon 855 Plus mendukung modem 5G (Snapdragon X50 dan X55), ini adalah model NSA 5G. Prosesor itu sendiri datang dengan modem 4G LTE, sedangkan modem 5G harus dipasangkan dengannya secara eksternal. Demikian pula, Samsung Exynos 9825 yang juga mendukung jaringan 5G melalui model NSA menggunakan modem Exynos 5100 5G. 

Ponsel seperti OnePlus 7 Pro 5G dan Samsung Galaxy S10 5G saat ini menggunakan modem NSA 5G. Qualcomm juga telah mengkonfirmasi bahwa chipset 5G Snapdragon 7 series mendatang akan memiliki modem 5G bawaan, menjadikannya chipset 5G SA pertama dari perusahaan. 

HiSilicon Kirin 990 5G adalah satu-satunya prosesor ponsel yang dilengkapi dengan modem 5G bawaan. Kirin 990 5G mendukung jaringan Sub-6 GHz 5G pada arsitektur SA dan NSA. Huawei Mate 30 Pro yang akan datang diharapkan menjadi smartphone pertama di dunia yang menampilkan chipset Kirin 990 5G. 


Ditulis oleh : Andrian S